Jumat, 14 Maret 2014

HUJAN DAN SETUMPUK PERASAAN

Langit yang semula terang mendadak redup seakan menutup diri
Segumpal awan hitam berjalan menghalangi sinar mentari yang hampir membakar kulit
Suara gemuruh petir mulai terdengar beberapa kali
Sepertinya hujan akan datang menyapa makhluk bumi yang sudah lelah akan paparan polusi
Manusia berlarian mencari tempat berlindung diri
Tak lama rintik air pun mulai turun membasahi tanah kering nan gersang ini
Hujan, membawaku pergi lari dari segala penat dan emosi
Kuhirup aroma tanah yang mulai basah terguyur air
Setumpuk perasaan pun datang menghampiri
Perasaan yang tak bisa kujelaskan hanya dengan ketikan jari jemari
Ada tawa, rindu, amarah, bahkan sedih semua seakan bercampur di hati
Akupun terunduk, merenungi hidup yang telah aku jalani selama ini
Mengingat semua yang aku cinta dan benci
Perjalanan hidup yang menjadi guru bagi proses pendewasaan diri
Kapan dan akan seperti apakah semua ini berakhir?
Entahlah, semua tersimpan rapih oleh Tuhan yang menguasai langit dan bumi
Hingga pada saatnya nanti kita terbangun dari mimpi
Lalu tersadar bahwa hidup hanya sekali, dan hidup sangat berarti
Dan hujanpun seakan membisikanku lirih
Ada yang selalu menunggu untuk kembali
Kembali ke pangkuan Illahi
Categories:

0 komentar:

Posting Komentar