Minggu, 07 Juni 2015

KARIMUNJAWA: HAWAI FROM THE JAVA

Hellooooow, setelah sempet vakum beberapa lama karena schedule shooting kuliah yang puadet buanget, now I'm officially come back! *backsound kembang api taun baru* Sebenernya beberapa waktu kemaren gue sering travelling tapi belum sempet ngeblog, dan sekarang ini bakal mulai nulis cerita-cerita travelling gue yang kemaren.

Start from Karimunjawa~
Karimunjawa ini sebuah kepulauan yg tentunya terdiri dari beberapa pulau yang letaknya di sebelah utara kota Jepara dan emang masih termasuk dalam wilayah kota Jepara. Buat sampe ke Karimunjawa sendiri, bisa dijangkau via kapal feri selama 5 jam kalu dari pelabuhan Kartini Jepara dengan ttiket seharga 42.000 rupiah buat kelas ekonomi dan 150.000 buat kelas eksekutif. tebak gue ada di kelas apa? Ya jelaaas~ eksekutif ekonomi :|
Ini tuh pengalaman naik kapal terlama gue, sebelumnya gue naik kapal feri itu waktu nyebrang dari pelabuhan Ketapang ke Bali, itu cuma sekitar 1 jam dan udah mabok-mabok gak jelas. Jadi gimana kabar gue waktu naik feri ke KarJaw? Wassalam~ karna sok kuat dan gak minum antimo, alhasil sepanjang perjalanan gue bolak balik ke kamar mandi, apapun yang gue makan langsung keluar lagi. Rasanya pengen nyebur aja ke laut terus renang sampe ke KarJaw, padahal gue juga gak bisa renang :|
Okay setelah bertapa dan komat kamit selama di kapal, finally welcome to Karimunjawa Island!


Karna belom pernah ke KarJaw dan takut disana kebingungan, jadi gue memutuskan buat ikutan biro wisata yaitu di sukawisata(dot)com. Paketan yang mereka tawarin menurut gue cukup lengkap dan harganya dibawah rata-rata. Setelah sampai disana, gue langsung disambut sama tour guide nya, Mas Tris, dan dianter ke homestay. Homestaynya nyaman, ada kasur springbed ukuran sedang, meja rias dan kursi, plus kamar mandi dalam dengan wc jongkok. Bahagianya ketemu wc jongkok karna biasanya kalo travelling ke luar kota selalu ketemunya wc duduk di homestay atau hotelnya. Maklum lah, orang kampung jadi gabisa pake wc duduk hahaha
Gue sampe di KarJaw sekitar jam 1 siang. Makan siang udah di sedain prasmanan sama pihak homestay, setiap jam makan selalu ada kerupuk, kerupuk di Karjaw ukurannya lebih kecil dari yg biasa dijual disini, tapi rasa ikannya buseeeett bikin jatuh cinta banget. Makan nasi sama kerupuk aja udah enak banget deh rasanya hahaha ada untungnya juga ikutan biro tour karena makan selama disana dijamin dan prasmanan, jadi porsinya bebas dan ternyata harga makanan di KarJaw itu super duper makhaal. Nasi rames pake telor sama tempe yang harga normalnya 7000-8000 disana dibandrol 15000. Harga yg mahal ini ternyata karena para pedagang di KarJaw harus nyebrang ke Jepara buat belanja. Bayangin aja sekali belanja harus nyebrang KarJaw-Jepara-KarJaw yang totalnya 10 jam naik feri. Makanya, mereka belanja paling cepet 2 minggu sekali biar gak boros di ongkos perjalanan. Gak cuma makanan, bensin disana juga harganya lebih mahal dari harga pasaran, alasannya ya sama.
Sorenya sekitar jam setengah 4 rombongan gue yang berisi kurang lebih 20 orang meluncur ke Pantai Tanjung Gelam. Ini salah satu pantai terbaik di KarJaw yang gak perlu harus nyebrang ke kepulauan lainnya. Pasirnya putih, lautnya bersih biru bergradasi, dan banyak pohon kelapa.

Pantai Tanjung Gelam
Setelah puas foto-foto (karena masih ada destinasi selanjutnya jadi gue gamau basah-basahan) rombongan dibawa ke Bukit Joko Tuo. Ini adalah spot terbaik buat ngeliat sunset karena letaknya yang tinggi. Banyak yang lagi nungguin sunset, ada yang sambil foto-foto, ada yang sambil main gitar, bahkan gue juga sempet ngobrol sama 3 bule asli Belanda dan setelah ngobrol gue baru tau kalo salah satu dari mereka ada yang udah merit sama orang Indonesia asli KarJaw dan doi udah stay di KarJaw selama 2 taunan, bahkan doi bisa ngomong Bahasa Jawa, keren banget brooooo!

Sunset di Bukit Joko Tuo
Besoknya, selama 2 hari full jadwal rombongan adalah snorkling, snorkling, dan snorkling. Gue excited banget karna belom pernah snorkling sebelumnya, biarpun sempet grogi juga karna gabisa renang. Hari pertama kami snorkling di Pulau Tengah dan Pulau Menjangan Kecil. Hari kedua kami snorkling di Pulau Cemara Kecil dan sempet juga mampir ke penangkaran ikan hiu gitu. Selama 2 hari saat lunch kami mampir di pulau dan bakar ikan disana. Serius, gue gak boong, itu best moment banget! Biarpun gue sering makan ikan bakar, tapi makan ikan bakar di pulau tak berpehuni di Karimunjawa itu punya sensasi tersendiri, apalagi ditemenin sama pemandangan laut yang biru, ombak dan angin yang sepoi-sepoi plus rindangnya pepohonan dan hamparan pasir putih. Dan yang gak ketinggalan sebagai pelengkap, kerupuk! Hehehe

Full Team Lalala Yeyeye

Pulau Kecil

Selfie bareng Bintang Laut


Pintu Pelabuhan Karimunjawa

Berenang di kolam penangkaran hiu

Kemana-mana naik mobil bak haha

Lunch ikan bakar di pinggir pantai
Underwater selfie hohohoho

Buat masuk dan foto di kolam penangkaran ikan hiu, gue harus bayar lagi 25.000. Disana gak cuma ada penangkaran ikan hiu tapi ada juga penangkaran penyu dan bintang laut. Yang bikin gue betah banget di KarJaw adalah suasana rombongan yang kekeluargaan banget dan tour guidenya, Mas Tris, yang baik banget. Setiap makan selalu bareng-bareng, kemana-mana naik mobil bak bareng-bareng, ngobrol malem-malem, bahkan di malem terakhir gue sempet diajak ke homestay milik salah satu tour guide gue yang khusus buat bule. Disana gue kenalan sama 2 bule Shafa dan Sireen, bahkan gue main uno bareng mereka sampe tengah malem, kocak hahaha. Oya kalo bosen sama makanan yang disediain biro tour, bisa juga ke alun-alun KarJaw sambil jalan-jalan. Kalo malem, disana rame sama bakul-bakul makanan. Ada sate, mie ayam, bakso ikan, angkringan, soto, bahkan penjual souvenir dan kaos juga ada.
And finally, travelling 4 hari 3 malem gue di Karimunjawa berakhir, dan dengan sangat amat terpaksa gue harus balik. Pengalaman yang seru banget bisa keliling KarJaw, ketemu temen baru, ke tempat baru yang belom pernah dikunjungi, dan pastinya lebih bersyukur lagi sama ciptaan Tuhan. Buat kalian yang lagi bingung mau travelling kemana gue sangat ngerekomendasiin buat ke Karimunjawa, kalian gak bakal nyesel, I swear it! Trust me!

Senin, 27 April 2015

KOMUNIKASI INTERNASIONAL DALAM KONFERENSI ASIA AFRIKA

Berakhirnya Perang Dunia I membawa pengaruh terhadap bangsa-bangsa Asia dan Afrika untuk memperoleh kemerdekaan dan mempertahankan kemerdekaan. Di samping itu juga ditandai dengan munculnya dua kekuatan ideologis, politis, dan militer termasuk pengembangan senjata nuklir. Negara Republik Indonesia dalam menyelenggarakan kehidupan bermasyarakat dan bernegara selalu berlandaskan pada Pancasila dan UUD 1945. Salah satu bentuk penyelenggaraan kehidupan bernegara adalah menjalin kerja sama dengan negara lain. Kebijakan yang menyangkut hubungan dengan negara lain terangkum dalam kebijakan politik luar negeri. Oleh karena itu, pelaksanaan politik luar negeri Indonesia juga harus berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Indonesia mencetuskan gagasannya untuk menggalang kerja sama dan solidaritas antarbangsa dengan menyelenggarakan KAA.
Sebagai cetusan rasa setia kawan dan sebagai usaha untuk menjaga perdamaian dunia, pelaksanaan Konferensi Asia Afrika mempunyai arti penting, baik bagi bangsa-bangsa di Asia dan Afrika pada khususnya maupun dunia pada umumnya. Tujuan diadakannya KKA adalah sebagai berikut:
  • memajukan kerja sama bangsa-bangsa di Asia dan Afrika dalam bidang sosial, ekonomi, dan kebudayaan;
  • memberantas diskriminasi ras dan kolonialisme;
  •  memperbesar peranan bangsa Asia dan Afrika di dunia dan ikut serta mengusahakan perdamaian dunia dan kerja sama internasional.
  •  bekerja sama dalam bidang sosial, ekonomi, dan budaya,
  • membicarakan masalah-masalah khusus yang menyangkut kepentingan bersama seperti kedaulatan negara, rasionalisme, dan kolonialisme.
Proses Komunikasi Antarnegara dalam Konferensi Asia Afrika
Konferensi Asia Afrika membicarakan hal-hal yang menyangkut kepentingan bersama negara-negara di Asia dan Afrika, terutama kerja sama ekonomi dan kebudayaan, serta masalah kolonialisme dan perdamaian dunia. Kerja sama ekonomi dalam lingkungan bangsa-bangsa Asia dan Afrika dilakukan dengan saling memberikan bantuan teknik dan tenaga ahli. Konferensi tersebut berpendapat bahwa negara-negara di Asia dan Afrika perlu memperluas perdagangan dan pertukaran delegasi dagang. Dalam konferensi tersebut ditegaskan juga pentingnya masalah perhubungan antarnegara karena kelancaran perhubungan dapat memajukan ekonomi. Konferensi juga menyetujui penggunaan beberapa organisasi internasional yang telah ada untuk memajukan ekonomi.
Tahun ini, KAA baru saja diselenggarakan di Kota Bandung, tepatnya pada tanggal 23 April 2015 kemarin. Konferensi Asia Afrika tahun 1955 menjadi tonggak penting dalam sejarah bangsa-bangsa di Asia dan Afrika. Para delegasi yang berasal dari 29 negara peserta konferensi berkumpul di Bandung, Indonesia untuk membahas perdamaian, keamanan, dan pembangunan ekonomi disaat banyak masalah muncul di berbagai belahan dunia. Peringatan ke-60 Konferensi Asia Afrika ini bertujuan untuk menjembatani negara-negara Asia dan Afrika mewujudkan kemitraan lebih erat dan menjadi sarana berbagi pengalaman dalam meningkatkan pembangunan ekonomi. Forum ini juga menjadi kesempatan untuk membahas solusi dan cara mengatasi tantangan bersama melalui penguatan kerja sama Selatan-Selatan.
Pada pelaksanaan KKA kemarin, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan pidato kunci sekaligus meresmikan pembukaan Forum Komunikasi Bisnis Asia-Afrika (AABS), di Jakarta Convention Center (JCC). Penyelenggaraan AABS 2015 juga turut menampilkan pembicara kunci lainnya, yaitu Presiden Afrika Selatan Jacob Zuma dan Perdana Menteri India Narendra Modi. Pembicara lainnya adalah para CEO dari negara-negara Afrika dan Asia, di antaranya CEO Alibaba Group Jack Ma dari Tiongkok, Sri Dato Tahir (Mayapada Grup), Franky Oesman Widjaja (Sinar Mas Grup), Hidayat Nyakman (Petrokimia Gresik), dan Chairul Tanjung (Para Group).
Kegiatan bertema “Revitalization of Asia Africa Partnership for Progress and Prosperity” diharapkan dapat mendorong kerja sama selatan-selatan, khususnya di bidang perdagangan dan investasi. Pertemuan itu juga akan mendeklarasikan pembentukan Asia-Africa Business Council yang diwakili para pemimpin delegasi negara-negara peserta, yang dilanjutkan penandatanganan Nota Kesepahaman antara Kadin Indonesia dan China Council for the Promotion of International Trade (CCPIT).
Parlemen memiliki peran penting dalam mewujudkan demokrasi di negara-negara Asia-Afrika. Selama ini, kerjasama antarpemerintah di negara-negara Asia-Afrika sudah cukup baik. Namun, diperlukan dukungan parlemen untuk meningkatkan kerja sama tersebut. Demi mewujudkan hal tersebut, perlu adanya peningkatan kemitraan strategis antarparlemen Asia Afrika. Perlu dibangun komunikasi efektif antardua benua, antarparlemen Asia-Afrika. Oleh karena itu, pada peringatan ke-60 Konferensi Asia Afrika ini, pemerintah berinisiatif membentuk Asian African Parliamentary Group. Banyak pekerjaan rumah yang belum selesai sejak KAA pertama kali terbentuk di Bandung, Jawa Barat, 60 tahun lalu. Pekerjaan rumah itu diantaranya menciptakan kesejahteraan, perdamaian serta mewujudkan stabilitas keamanan negara Asia-Afrika. KAA kali ini tidak hanya akan membahas mengenai sejumlah pekerjaan rumah yang belum selesai, tetapi juga mencari solusi bagi sejumlah persoalan lain seperti pembangunan berkelanjutan, pengentasan kemiskinan, peningkatan kesehatan dan konservasi lingkungan hidup. Pembahasannya juga terkait dengan perubahan iklim yang tidak lagi dibicarakan di lingkungan terbatas dan aktivis, tetapi juga mendapat perhatian khusus kedua benua.
Berdasarkan pembahasan diatas, dapat disimpulkan bahwa terjadi proses komunikasi internasional dalam Konferensi Asia Afrika. Hal ini dibuktikan dengan telah diresmikannya Forum Komunikasi Bisnis Asia-Afrika (AABS) dan rencana untuk membuat Asian African Parliamentary Group. Bahkan salah satu hasil KAA kemarin adalah akan didirikannya kedutaan besar Ethiopia di Indonesia yang semula belum ada. Berbagai manfaat seperti meningkatnya kesejahteraan perdamaian dan stabilitas keamanan negara serta terlaksananya kemitraan yang lebih erat sehingga menjadi sarana berbagi pengalaman dalam meningkatkan pembangunan ekonomi tercipta berkat dilaksanakannya KKA. Hal ini menunjukkan bahwa komunikasi internasional sangat dibutuhkan dan memegang peranan yang penting dalam kegiatan suatu negara terutama dalam hal berhubungan dengan negara lain demi mempererat hubungan dan meningkatkan kesejahteraan serta membantu terlaksananya program di negara-negara tersebut.

Minggu, 26 April 2015

LANDASAN DALAM ILMU FILSAFAT

Filsafat ilmu adalah dua kata yang saling terkait, baik secara substansial maupun historis karena kelahiran suatu ilmu tidak lepas dari peranan filsafat, sebaliknya perkembangan ilmu memperkuat keberadaan filsafat. Kelahiran filsafat di Yunani menunjukkan pola pemikiran bangsa Yunani dari pandangan mitologi yang akhirnya lenyap dan pada gilirannya rasiolah yang dominan.
Pokok permasalahan yang dikaji filsafat mencakup tiga segi. Pertama, logika yang menyelidiki lurus tidaknya pemikiran kita. Logika membahas tentang prinsip-prinsip inferensia (kesimpulan) yang absah (valid) dan topik-topik yang saling berhubungan. Logika sendiri terbagi menjadi dua. Logika deduktif (deductive form of inference), yaitu cara berpikir di mana pernyataan yang bersifat umum ditarik kesimpulan yang bersifat khusus. Penarikan kesimpulan secara deduktif biasanya menggunakan pola berpikir silogismus. Pernyataan yang mendukung silogismus disebut premis. Kesimpulan merupakan pengetahuan yang didapat dari penalaran deduktif berdasarkan kedua premis tersebut. Perkembangan logika deduktif dimulai sejak masa Aristoteles, setelah kontribusi oleh Stoics dan para logikawan lain pada zaman pertengahan, mereka mengasumsikannya sebagai garis besar tradisi Aristotelesian  Logika induktif (inductive form of inference), yaitu cara berpikir yang dilakukan dengan cara menarik suatu kesimpulan bersifat umum dari berbagai kasus yang bersifat khusus. Penalaran secara induktif dimulai dengan mengemukakan pernyataan-pernyataan yang khas dan terbatas kemudian diakhiri dengan pernyataan yang bersifat umum. Prinsip induktif mampu digunakan dalam ilmu terapan pada masa John Stuart Mill dalam metodenya tentang analisis–sebab (causal analysis) bersama dengan prinsip teori peluang dan praktek statistik yang masih menjadi sumber-sumber utama penampilan buku tentang logika induktif. Banyak para ahli berpendapat bahwa sekalipun sejak 1940-an logika deduktif berkembang tetapi masih belum menyamai taraf yang dicapai oleh logika deduktif. Dalam hal ini, logika deduktif lebih powerful.
 Kedua, etika yang membicarakan tingkah laku (moral) atau perbuatan manusia dalam hubungannya dengan baik ataupun buruk. Etika dalam kajian filsafatnya dapat diberi arti sebagai tata krama dan sopan santun yang lahir dari pemahaman perbuatan yang baik dan buruk serta sebuah tata aturan yang berlaku dalam masyarakat yang menjadi sebuah kebudayaan yang wajib untuk taat dipatuhi.
Ketiga, estetika yang membicarakan tentang keindahan. Estetika disebut juga sebagai “filsafat keindahan” (philosophy of beauty). Estetika merupakan cabang filsafat yang berkenaan dengan keindahan dan hal yang indah dalam alam dan seni. Secara garis besar, filsafat terdiri atas tiga cabang yaitu: ontologi, epistimologi, dan aksiologi. Ketiga cabang itu sebenarnya merupakan satu kesatuan dan berkaitan satu sama lain.
1.      Ontologi
Ontologi merupakan cabang ilmu filsafat yang mempelajari mengenai apa yang dikaji oleh ilmu. Dalam hal ini, hal-hal yang dikaji adalah hal-hal yang bersifat indrawi atau empiris. Ontologi kerap disebut juga metafisika atau filsafat pertama. Kata ontologi berasal dari bahasa Yunani, yaitu on atau ontos yang berarti ada atau keberadaan dan logos yang bermakna studi atau ilmu tentang keberadaan sesuatu. Ontologi merupakan salah satu kajian kefilsafatan yang paling kuno dan berasal dari Yunani. Studi tersebut membahas keberadaan sesuatu yang bersifat konkret atau realistis. Hakekat kenyataan atau realitas bisa didekati ontologi dengan dua macam sudut pandang, yaitu kuantitatif (menanyakan apakah kenyataan itu tunggal atau jamak?) dan kualitatif (menanyakan apakah kenyataan/realitas tersebut memiliki kualitas tertentu). Adapun teori Ontologi utama meliputi:
1. Materialisme à Objek-objek fisik yang ada mengisi ruang angkasa dan tidak ada yang lainnya. Semua sifat fisik alami tersebut tidak berdiri sendiri-sendiri.
2. Idealisme à Hanya pikiran/berpikir, spirit, dan segala sesuatu yang berhubungan dengan berpikir yang benar-benar nyata (konkret).
3. Dualisme à Keberadaan berpikir/pikiran dan material adalah nyata dan keduanya tidak saling mengurangi satu dengan yang lain.
Ontologi dapat diklasifikasikan ke dalam tiga tingkatan, di antaranya adalah, 1. Ontologi pada dataran transenden, yakni hakikat proses adanya kebenaran berdasarkan nilai-nilai ketuhanan 2. Ontologi pada dataran ideal yakni hakikat proses adanya kebenaran melalui proses berfikir, baik dalam bentuk gagasan, ide, konsep. Ontologi pada dataran ini memunculkan aliran idealisme, rasionalisme dan eksistensialisme. 3. Ontologi pada dataran empiris, yakni hakikat proses adanya kebenaran melalui pancaindra. Ontologi pada dataran ini memunculkan aliran empirisme, naturalisme, realisme, positivisme dan materialisme.
Dalam ontologi juga dikaji dikaji beberapa ilmu, antara lain:
-          Metafisika
Metafisika adalah cabang filsafat yang membicarakan tentang yang ada atau  membicarakan sesuatu dibalik yang tampak. Metafisika tidak muncul dengan karakter sebagai disiplin ilmu yang normatif tetapi tetap filsafat yang ditujukan terhadap pertanyaan-pertanyaan seputar perangkat dasar kategori-kategori untuk mengklasifikasikan dan menghubungkan aneka fenomena percobaan oleh manusia.
Dalam metafisika, terdapat berbagai persoalan yang dikaji. Pertama, kosmologi atau teori umum proses realitas. Kosmologi berkepentingan terhadap cara berbagai benda dan peristiwa yang satu mengikuti cara berbagai benda dan peristiwa lain menurut perubahan waktu (satu benda ditentukan oleh benda lainnya). Satu benda atau peristiwa ditentukan oleh sebab sebelumnya dan tidak dapat dibalik. Determinan-determinan dari peristiwa alam yang dianggap beroperasi dengan cara terakhir tersebut dinamakan Aristoteles sebagai “sebab-sebab final” à final causes à dikenal sebagai antecedent causes. Determinisme merupakan pandangan tentang apapun yang terjadi bersifat universal, tanpa kecuali, dan secara lengkap ditentukan oleh sebab-sebab sebelumnya. Bila pandangan ini digabung dengan konsepsi materialisme, yaitu semua proses adalah fisik secara ekslusif, maka pandangan deterministik ini dinamakan mekanisme. Deterministik diakui dunia pendidikan internasional sebagai pendekatan yang powerful. Selain pandangan determinisme, kita perlu mengenal pandangan lain, yaitu teleologi. Teleologi adalah proses yang dianggap ditentukan oleh aneka pengaruh atau sebab akhir (influenced by ends). Kedua, antropologi. Antropologi adalah ilmu yang menyelidiki tentang manusia yang berkaitan dengan pertanyaan pertanyaan tentang hakikat manusia dan pentingnya dalam alam semesta.
Metafisika merupakan cabang filsafat yang membicarakan sesuatu yang bersifat “keluarbiasaan” (beyond nature) yang berada di luar pengalaman manusia (immediate experience). Metafisika mengkaji sesuatu yang berada di luar hal-hal yang biasa yang berlaku pada umumnya (keluarbiasaan) atau hal-hal yang tidak alami, serta hal-hal yang berada di luar kebiasaan atau di luar pengalaman manusia. Metafisika memiliki implikasi-implikasi penting untuk pendidikan karena kurikulum sekolah berdasarkan pada apa yang kita ketahui mengenai realitas. Dan apa yang kita ketahui mengenai realitas itu dikedalikan/didorong oleh jenis-jenis pertanyaan yang diajukan mengenai dunia. Pada kenyataannya, setiap posisi yang berkenaan dengan apa yang harus diajarkan disekolah di belakangnya memiliki suatu pandangan realitas tertentu, sejumlah respons tertentu pada pertanyaan-pertanyaan metafisika.
-          Asumsi
Asumsi adalah suatu pernyataan yang tidak terlihat kebenarannya, atau kemungkinan benarnya tidak tinggi. Belajar dapat dipahami sebagai penyimpan informasi mulai dari menerima informasi dari perhatian, pemahaman dan urutan peristiwa langsung ataupun tak langsung sehingga dapat di simpan melalui ingatan dan direproduksi menimbulkan motivasi untuk mengingatnya. Dalam mengembangkan asumsi harus diperhatikan dua hal: 1. Asumsi harus relevan dengan bidang dan tujuan pengkajian displin keilmuan. Asumsi yang seperti ini harus oprasional, dan merupakan dasar dari pengkajian teoritis. 2. Asumsi harus disimpulkan dari “keadaan sebagaimana adanya”, bukan ‟bagaimana keadaan yang seharusnya”. Presumsi adalah suatu pernyataan yang disokong oleh bukti atau percobaan percobaan, meskipun tidak konklusif dianggap sebagai benar atau walaupun kemungkinannya tinggi bahwa pernyataan itu benar. Hipotesis merupakan asumsi, jika diperiksa ke belakang (backward). Jika diperiksa ke depan (forward) maka hipotesis merupakan kesimpulan.
-          Peluang
Ilmu Probabilistik atau ilmu tentang peluang termasuk cabang ilmu yang baru. Walau termasuk ilmu yang relatif baru, ilmu ini bersama dengan statistika berkembang cukup pesat.
Peluang dinyatakan dari angka 0 sampai 1. Angka 0 menyatakan bahwa suatu kejadian itu tidak mungkin terjadi. Dan angka 1 menyatakan bahwa sesuatu itu pasti terjadi. Misalnya bahwa peluang semua makhluk hidup itu akan mati dinyatakan dengan angka 1.
Seseorang yang mengenal dengan baik hakikat ilmu akan lebih mempercayai pernyataan “ 80% anda akan sembuh jika meminum obat ini” daripada pernyataan “yakinlah bahwa anda pasti sembuh setelah meminum obat ini”. Hal ini menyadarkan kita bahwa suatu ilmu menawarkan kepada kita suatu jawaban yang berupa peluang. Yang didalamnya selain terdapat kemungkin bernilai benar juga mengandung kemungkinan yang bernilai salah. Nilai kebenarannya pun tergantung dari presentase kebenaran yang dikandung ilmu tersebut. Sehingga ini akan menuntun kita kepada seberapa besar kepercayaan kita akan kita tumpukan pada jawaban yang diberikan oleh ilmu tersebut.
Untuk menjelaskan fakta dari suatu pengamatan, tidak pernah pasti secara mutlak karena masih ada kemungkinan kesalahan pengamatan. Namun di luar dari pada itu jika hal ini ditinjau dari hakikat hukum keilmuwan maka terdapat kepastian yang lebih besar lagi. Karena itu ilmu menyimpulkan sesuatu dengan kesimpulan probabilistik. Ilmu tidak pernah ingin dan tidak pernah berpretensi untuk mendapatkan pengetahuan yang bersifat mutlak. Ilmu memberikan pengetahuan sebagai dasar untuk mengambil keputusan, dimana keputusan tersebut harus didasarkan kepada penafsiran kesimpulan ilmiah yang bersifat relatif. Dengan demikian maka kata akhir dari suatu keputusan terletak di tangan manusia, dan buka pada teori-teori keilmuan.
-          Beberapa asumsi dalam ilmu
Setiap ilmu selalu memerlukan asumsi. Asumsi diperlukan untuk mengatasi penelaahan suatu permasalahan menjadi lebar. Semakin terfokus obyek telaah suatu bidang kajian, semakin memerlukan asumsi yang lebih banyak. Asumsi dapat dikatakan merupakan latar belakang intelektual suatu jalur pemikiran. Asumsi dapat diartikan pula sebagai merupakan gagasan primitif, atau gagasan tanpa penumpu yang diperlukan untuk menumpu gagasan lain yang akan muncul kemudian. Asumsi diperlukan untuk menyuratkan segala hal yang tersirat. Terdapat beberapa jenis asumsi yang dikenal, antara lain:
a.       Aksioma yaitu pernyataan yang disetujui umum tanpa memerlukan pembuktian karena kebenaran sudah membuktikan sendiri.
b.      Postulat adalah pernyataan yang dimintakan persetujuan umum tanpa pembuktian, atau suatu fakta yang hendaknya diterima saja sebagaimana adanya.
Dalam menentukan suatu asumsi dalam perspektif filsafat, permasalahan utamanya adalah mempertanyakan pada pada diri sendiri (peneliti) apakah sebenarnya yang ingin dipelajari dari ilmu. Terdapat kecenderungan, sekiranya menyangkut hukum kejadian yang berlaku bagi seluruh manusia, maka harus bertitik tolak pada paham deterministik. Sekiranya yang dipilih adalah hukum kejadian yang bersifat khas bagi tiap individu manusia maka akan digunakan asumsi pilihan bebas. Di antara kutub deterministik dan pilihan bebas, penafsiran probabilistik merupakan jalan tengahnya.
Semakin banyak asumsi berarti semakin sempit ruang gerak penelaahan suatu obyek observasi. Dengan demikian, untuk mendapatkan pengetahuan yang bersifat analistis, yang mampu menjelaskan berbagai kaitan dalam gejala yang ada, maka pembatasan dalam bentuk asumsi yang kian sempit menjadi diperlukan.
-          Batas-batas penjelajah ilmu
Pada saat ilmu mulai berkembang pada tahap ontologis, manusia mulai mengambil jarak dari obyek sekitar. Manusia mulai memberikan batas-batas yang jelas kepada obyek tertentu yang terpisah dengan eksistensi manusia sebagai subyek yang mengamati dan yang menelaah obyek tersebut. Dalam menghadapi masalah tertentu, dalam tahap ontologis manusia mulai menentukan batas-batas eksistensi masalah tersebut, yang memungkinkan manusia mengenal wujud masalah itu, untuk kemudian menelaah dan mencari pemecahan jawabannya.
Dalam usaha untuk memecahkan masalah tersebut, ilmu mencari penjelasan mengenai permasalahan yang dihadapinya agar dapat mengerti hakikat permasalahan yang dihadapi itu. Dalam hal ini ilmu menyadari bahwa masalah yang dihadapi adalah masalah yang bersifat konkret yang terdapat dalam dunia nyata. Secara ontologis, ilmu membatasi masalah yang dikajinya hanya pada masalah yang terdapat pada ruang jangkauan pengalaman manusia.
Ilmu memulai penjelajahannya pada pengalaman manusia dan berhenti di batas pengalaman manusia. Pembatasan ini disebabkan karena fungsi ilmu itu sendiri dalam kehidupan manusia yakni sebagai alat pembantu manusia dalam menanggulangi masalah-masalah yang dihadapinya sehari-hari. Persoalan mengenai hari kemudian tidak akan kita tanyakan kepada ilmu, melainkan kepada agama.
Ruang penjelajahan keilmuan kemudian menjadi cabang-cabang ilmu. Pada dasarnya cabang-cabang ilmu tersebut berkembang dari dua cabang utama yakni filsafat alam yang kemudian berkembang menjadi rumpun ilmu-ilmu alam dan filsafat moral yang kemudian berkembang ke dalam cabang ilmu-ilmu sosial. Ilmu-ilmu alam dibagi lagi menjadi ilmu alam dan ilmu hayat. Ilmu-ilmu sosial berkembang menjadi antropologi, psikologi, ekonomi,sosiologi dan ilmu politik.
Di samping ilmu-ilmu alam dan ilmu-ilmu sosial, pengetahuan mencakup juga humaniora dan matematika. Humaniora terdiri dari seni, filsafat, agama, bahasa dan sejarah.
Ilmu memulai penjelajahannya pada pengalaman manusia dan berhenti di batas pengalaman manusia. Fungsi ilmu yakni sebagai alat pembantu manusia dalam menanggulangi masalah-masalah yang dihadapinya sehari-hari. Ilmu diharapkan membantu kita memerangi penyakit, membangun jembatan, irigasi, membangkitkan tenaga listrik, mendidik anak, memeratakan pendapatan nasional dan sebagainya. Persoalan mengenai hari kemudian tidak akan kita tanyakan kepada ilmu, melainkan kepada agama, sebab agamalah pengetahuan yang mengkaji masalah-masalah seperti itu. Ilmu-ilmu murni kemudian berkembang menjadi ilmu-ilmu terapan, seperti ilmu murni dan ilmu terapan, mekanika ekanika teknik, hidrodinamika teknik aeronautical, teknik dan desai kapal, bunyi teknik akuistik, cahaya dan optik teknik iluminasi, kelistrika teknik elektronik, magnetisme teknik kelistrikan, dan fisika nuklir teknik nuklir.
2.      Epistemologi
      Istilah “Epistemologi” berasal dari bahasa Yunani yaitu “episteme” yang berarti pengetahuan dan ‘logos” berarti perkataan, pikiran, atau ilmu. Kata “episteme” dalam bahasa Yunani berasal dari kata kerja epistamai, artinya menundukkan, menempatkan, atau meletakkan. Maka, secara harafiah episteme berarti pengetahuan sebagai upaya intelektual untuk menempatkan sesuatu dalam kedudukan setepatnya. Bagi suatu ilmu pertanyaan yang mengenai definisi ilmu itu, jenis pengetahuannya, pembagian ruang lingkupnya, dan kebenaran ilmiahnya, merupakan bahan-bahan pembahasan dari epistemologinya.
Epistemologi sering juga disebut teori pengetahuan (theory of knowledge). Epistemologi lebih memfokuskan kepada makna pengetahuan yang berhubungan dengan konsep, sumber, dan kriteria pengetahuan, jenis pengetahuan, dan lain sebagainya.
Ruang lingkup epistemologi meliputi hakekat, sumber dan validitas pengetahuan. Ruang lingkup tersebut dapat dirinci menjadi enam aspek, yaitu hakikat, unsur, macam, tumpuan, batas, dan sasaran pengetahuan. Epistemologi juga mencakup beberapa hal seperti pertanyaan yang harus dijawab, apakah ilmu itu, dari mana asalnya, apa sumbernya, apa hakikatnya, bagaimana membangun ilmu yang tepat dan benar, apa kebenaran itu, mungkinkah kita mencapai ilmu yang benar, apa yang dapat kita ketahui, dan sampai dimanakah batasannya. Semua pertanyaan itu dapat diringkat menjadi dua masalah pokok; masalah sumber ilmu dan masalah benarnya ilmu. Epistemologi mencakup aspek yang begitu luas, sehingga epistemologi disimpulkan sama luasnya dengan filsafat. Usaha menyelidiki dan mengungkapkan kenyataan selalu seiring dengan usaha untuk menentukan apa yang diketahui dibidang tertentu.
Seringkali kajian epistemologi lebih banyak terbatas pada dataran konsepsi asal-usul atau sumber ilmu pengetahuan secara konseptual-filosofis. Padahal, epistemologi banyak membicarakan mengenai apa yang membentuk pengetahuan ilmiah. Sementara itu, aspek-aspek lainnya justru diabaikan dalam pembahasan epistemologi, atau setidak-tidaknya kurang mendapat perhatian yang layak. Ada beberapa aliran dalam epistemologi, diantaranya:
-          Empirisme
Kata empiris berasal dari kata Yunani empieriskos yang berasal dari kata empiris, yang artinya pengalaman. Menurut aliran ini manusia memperoleh pengetahuan melalui pengalamannya. Dan bila dikembalikan kepada kata yunaninya, pengalaman yang dimaksud ialah pengalaman inderawi. Manusia tahu es dingin karena manusia menyentuhnya, gula manis karena manusia mencicipinya.
Manusia pada mulanya kosong dari pengetahuan, lantas pengalamannya mengisi jiwa yang kosong itu, lantas ia memiliki pengetahuan. Mula-mula tangkapan indera yang masuk itu sederhana, lama-lama sulit, lalu tersusunlah pengetahuan. Berarti, bagaimanapun kompleksnya pengetahuan manusia, ia selalu dapat dicari ujungnya pada pengalaman indera. Sesuatu yang tidak dapat diamati dengan indera bukan pengetahuan yang benar. Jadi, pengalaman indera itulah sumber pengetahuan yang benar. Teori ini adalah teori tabula rusa dari John Locke, bapak aliran empirisme pada zaman modern,  yang secara bahasa berarti meja lilin.
Metode penelitian yang menjadi tumpuan aliran ini adalah metode eksperimen. Kesimpulannya bahwa aliran empirisme lemah karena keterbatasan indera manusia. Misalnya benda yang jauh kelihatan kecil, sebenarnya benda itu kecil ketika dilihat dari jauh sedangkan kalau dilihat dari dekat benda itu besar.
-          Rasionalisme
Secara singkat aliran ini menyatakan bahwa akal adalah dasar kepastian pengetahuan. Pengetahuan yang benar diperoleh dan diukur dengan akal. Manusia, menurut aliran ini, memperoleh pengetahuan melalui kegiatan akal menangkap objek. Bapak aliran ini adalah Descartes. Descartes seorang filosof yang tidak puas dengan filsafat scholastic yang pandangannya bertentangan, dan tidak ada kepastian disebabkan oleh kurangnya metode berpikir yang tepat. Dan ia juga mengemukakan metode baru, yaitu metode keragu-raguan. Jika orang ragu terhadap segala sesuatu, dalam keragu-raguan itu jelas ia sedang berpikir. Sebab, yang sedang berpikir itu tentu ada dan jelas ia sedang erang menderang. Cogito Ergo Sun (saya berpikir, maka saya ada).
Rasio merupakan sumber kebenaran. Hanya rasio sajalah yang dapat membawa orang kepada kebenaran. Yang benar hanya tindakal akal yang terang benderang yang disebut Ideas Claires el Distictes (pikiran yang terang benderang dan terpilah-pilah). Idea terang benderang inilah pemberian tuhan seorang dilahirkan (idea innatae = ide bawaan). Sebagai pemberian tuhan, maka tak mungkin tak benar. Karena rasio saja yang dianggap sebagai sumber kebenaran, aliran ini disebut rasionlisme. Aliran rasionalisme ada dua macam, yaitu dalam bidang agama dan dalam bidang filsafat. Dalam bidang agama, aliran rasionalisme adalah lawan dari otoritas dan biasanya digunakan untuk mengkritik  ajran agama. Adapun dalam bidang filsafat, rasionalisme adalah lawan dari empirisme dan sering berguna dalam menyusun teori pengetahuan.
-          Positivisme
Tokoh aliaran ini adalah August Compte. Ia menganut paham empirisme. Ia berpendapat bahwa indera itu sangat penting dalam memperoleh pengetahuan. Tetapi harus dipertajam dengan alat bantu dan diperkuat dengan eksperimen. Kekeliruan indera akan dapat dikoreksi lewat eksperimen. Eksperimen memerlukan ukuran-ukuran yang jelas. Misalnya untuk mengukur jarak kita harus menggunakan alat ukur misalnya meteran, untuk mengukur berat menggunakan neraca atau timbangan misalnya kiloan. Dan dari itulah kemajuan sains benar benar dimulai. Kebenaran diperoleh dengan akal dan didukung oleh bukti empirisnya. Dan alat bantu itulah bagian dari aliran positivisme. Jadi, pada dasarnya positivisme bukanlah suatu aliran yang dapat berdiri sendiri. Aliran ini menyempurnakan empirisme dan rasionalisme.
-          Intuisionisme
Henri Bergson adalah tokoh aliran ini. Ia menganggap tidak hanya indera yang terbatasa, akal juga terbatas karena objek yang selalu berubah. Jadi, pengetahuan kita tentangnya tidak pernah tetap. Intelektual atau akal juga terbatas. Akal hanya dapat memahami suatu objek bila ia mengonsentrasikan dirinya pada objek itu, jadi dalam hal itu manusia tidak mengetahui keseluruhan (unique), tidak dapat memahami sifat-sifat yang tetap pada objek. Misalnya manusia menpunyai pemikiran yang berbeda-beda. Dengan menyadari kekurangan dari indera dan akal maka bergson mengembangkan satu kemampuan tingkat tinggi yang dimiliki manusia, yaitu intuisi.
-          Kritisme
Aliran ini muncul pada abad ke-18 suatu zaman baru dimana seseorang ahli pemikir yang cerdas mencoba menyelesaikan pertentangan antara rasionalisme dengan empirisme. awalnya, Kant mengikuti rasionalisme tetapi terpengaruh oleh aliran empirisme. Akhirnya kant mengakui peranan akal harus dan keharusan empiris, kemudian dicoba mengadakan sintesis.  Walaupun semua pengetahuan bersumber pada akal (rasionalisme), tetapi adanya pengertian timbul dari pengalaman (empirime). Jadi, metode berpikirnya disebut metode kiritis. Walaupun ia mendasarkan diri dari nilai yang tinggi dari akal, tetapi ia tidak mengingkari bahwa adanya persoalan-persoalan yang melampaui akal.



-          Idealisme
Idealisme adalah suatu aliran yang mengajarkan bahwa hakikat dunia fisik hanya dapat dipahami dalam kaitan dengan jiwa dan roh. Istilah idealisme diambil dari kata idea yaitu suatu yang hadir dalam jiwa. Pandangan ini dimiliki oleh plato dan pada filsafat modern.
Idealisme mempunyai argumen epistemologi tersendiri. Oleh karena itu, tokoh-tokoh teisme yang mengajarkan bahwa materi tergantung pada spirit tidak disebut idealisme karena mereka tidak menggunakan argumen epistemologi yang digunakan oleh idealisme. Idealisme secara umum berhubungan dengan rasionalisme. Ini adalah mazhab epistemologi yang mengajarkan bahwa pengetahuan apriori atau deduktif dapat diperoleh dari manusia dengan akalnya.
Secara global epistemologi berpengaruh terhadap peradaban manusia. Suatu peradaban, sudah tentu dibentuk oleh teori pengetahuannya. Epistemologi mengatur semua aspek studi manusia, dari filsafat dan ilmu murni sampai ilmu sosial. Epistemologi dari masyarakatlah yang memberikan kesatuan dan koherensi pada tubuh, ilmu-ilmu mereka itu suatu kesatuan yang merupakan hasil pengamatan kritis dari ilmu-ilmu dipandang dari keyakinan, kepercayaan dan sistem nilai mereka. Epistemologilah yang menentukan kemajuan sains dan teknologi. Wujud sains dan teknologi yang maju disuatu negara, karena didukung oleh penguasaan dan bahkan pengembangan epistemologi. Tidak ada bangsa yang pandai merekayasa fenomena alam, sehingga kemajuan sains dan teknologi tanpa didukung oleh kemajuan epistemologi. Epistemologi menjadi modal dasar dan alat yang strategis dalam merekayasa pengembangan-pengembangan alam menjadi sebuah produk sains yang bermanfaat bagi kehidupan manusia. Demikian halnya yang terjadi pada teknologi. Meskipun teknologi sebagai penerapan sains, tetapi jika dilacak lebih jauh lagi ternyata teknologi sebagai akibat dari pemanfaatan dan pengembangan epistemologi.
Epistemologi senantiasa mendorong manusia untuk selalu berfikir dan berkreasi menemukan dan menciptakan sesuatu yang baru. Semua bentuk teknologi yang canggih adalah hasil pemikiran-pemikiran secara epistemologis, yaitu pemikiran dan perenungan yang berkisar tentang bagaimana cara mewujudkan sesuatu, perangkat-perangkat apa yang harus disediakan untuk mewujudkan sesuatu itu, dan sebagainya.

3.      Aksiologi
Aksiologi adalah pembahasan mengenai nilai moral pengetahuan. Aksiologi menjawab pertanyaan-pertanyaan model begini: untuk apa pengetahuan itu digunakan? Bagaimana kaitan antara cara penggunaan pengetahuan tersebut dengan kaidah-kaidah moral? Bagaimana penentuan objek yang ditelaah berdasarkan pilihan-pilihan moral? Bagaimana kaitan antara metode pengetahuan dengan norma-norma moral/profesional?
Perbedaan suatu pengetahuan dengan pengetahuan lain tidak mesti dicirikan oleh perbedaan dalam ketiga aspek itu sekaligus. Bisa jadi objek dari dua pengetahuan sama, tetapi metode dan penggunaannya berbeda. Filsafat dan agama kerap bersinggungan dalam hal objek (sama-sama membahas hakekat alam, baik-buruk, benar-salah, dsb), tetapi metode keduanya jelas beda. Sementara perbedaan antar sains terutama terletak pada objeknya, sedangkan metodenya sama.
Pengetahuan yang diperoleh lewat metode sains bukanlah terutama untuk pengetahuan itu sendiri, melainkan sebagai alat untuk membantu manusia dalam memecahkan masalah sehari-hari. Kegunaan ini diperoleh dengan tiga cara, description (menjelaskan), prediction (meramal, memerkirakan), dan controling (mengontrol). Penjelasan diperoleh dari teori. Dihadapkan pada masalah praktis, teori akan memerkirakan apa yang akan terjadi. Dari perkiraan itu, kita memersiapkan langkah-langkah yang perlu dilakukan untuk mengontrol segala hal yang mungkin timbul, entah itu merugikan atau menguntungkan.
Satu sisi yang sering diperdebatkan adalah menyangkut netralitas sains, kaitannya dengan agama atau ideologi tertentu. Pada dasarnya sains itu netral, atau setidaknya bermaksud untuk netral, dalam arti ia hanya bermaksud menjelaskan sesuatu secara apa adanya. Tetapi sains dapat mengilhami suatu pandangan dunia tertentu, dan ini tidak netral. Misalnya teori evolusi Darwin dapat menjadi pandangan dunia yang mekanistik dan ateistik. Dan hal ini sangat mencemaskan bagi kaum agamawan.
Lahirnya suatu teori juga ternyata tidak bisa dilepaskan dari konteks tempat teori itu dilahirkan. Konteks meliputi pandangan dunia yang dianut ilmuwan, latar belakang budaya, bahasa, dll. Pengaruh konteks ini terutama sangat terasa pada sains sosial sehingga suatu sains bisa menghasilkan beragam aliran dan perspektif.

Senin, 20 April 2015

20. Book That Changed Your Views On Something

Kayak yang udah sering gue tulis, gue gak terlalu suka baca buku. Tapi, gini-gini gue tetep pernah lah baca buku, biarpun minjem ke temen wkwk Salah satu buku yang berkesan di gue karena udah ngerubah pandangan gue adalah novel berjudul "Diary Pramugari"



Gue baca buku ini dari hasil minjem ke temen yaitu @resyaintan. Doi emang kolektor buku sama novel gitu. Gue tertarik karena buku ini isinya tentang kehidupan pramugari. Karena di keluarga gue gada yang jadi pramugari, gue jadi awam sama kehidupan pramugari. Dulu, gue pikir jadi pramugari itu enak. Jalan-jalan gratis, gajinya gede, kerjanya gampang. Tapi setelah baca buku ini mindset gue langsung berubah, apalagi ini true story, biarpun asti dikasih bumbu-bumbu dikit sama penulisnya. Tapi overall, buku ini keren.
Gue gak akan bahas buku ini disini, jadi buat yang penasaran mendingan langsung beli atau cari pinjeman kaya gue dan baca buku ini. Dijamin, mindset lo bakal berubah dan wawasan lo bakal bertambah!

19. Band/Musical Artist Favorite

"Baby, baby, baby, ooooo~ I'm like baby, baby, baby, nooo~"
Pasti semua orang kecuali orang cupu tau lagu ini, siapa penyanyinya? Siapa dia?

Jeng

Jeng

Jeng


















Yeaaahh! This is it! Justin Drew Bieber!

Ini adalah musisi favorit gue sejauh gue pernah hidup *halah
Dulu sebelum kenal doi, gue suka sama beberapa band indonesia, tapi ya sebatas suka aja karena lagunya enak di dengerin dan liriknya menyentuh. Tapi lama kelamaan, kualitas musisi indonesia menurut gue menurun. Banyak sih muncul band-band pendatang, tapi cuma modal tampang keren sama tato dimana-mana, suara sama lagunya nol besar. Palahan sekarang ini banyak penyanyi dangdut yang nongol cuma modal "badan", sisanya minus.
Gara-gara itu akhirnya gue berusaha mencari musisi luar buat menuhin hasrat musik gue, then I found him *ceilah Tadinya gue gak suka, tapi setelah gue dengerin lagu-lagunya kok bagus-bagus, gue pandang-pandang mukanya kok ganteng, dan jadi lah gue kena Bieber Fever.
Gue suka Justin dari kelas 2 SMA. Semua lagunya gue punya dan 80% hafal liriknya, padahal kalo ngartiin soal bahasa inggris susah banget, tapi ngapalin lagunya banter banget. Gue sempet sedih banget gara-gara gabisa nonton konsernya pas doi ke Indonesia. Soalnya waktu itu masih SMA, jadi duit masih pas-pasan dan ijin main masih susah. Giliran sekarang udah ada duit dan udah dapet ijin palah doi gak dateng-dateng lagi, lama-lama gue samperin juga nih kerumahnya -__-

Selain Justin, gue juga suka beberapa musisi Korea. Misalnya Miss A, SNSD, dan sebagainya. Tapi cuma asal suka aja, gak sampe merinding kalo liat fotonya kayak ke Justin gitu hehehe

Yaa, semoga suatu saat gue bisa ketemu sama Justin. Dan semoga Justin bisa terus berkarya di industri musik, biar ngehasilin lagu yang bagus-bagus, gak cuma ngehasilin skandal, ya gak Tin? wkwkwk

18. Something You Hope To Change About Yourself And Why

Ada 2 sifat yang selama ini pengen gue ilangin, atau minimal gue kurang-kurangin. Tapi entah kenapa, selalu berakhir dengan sekedar wacana. Mungkin karena emang sifat dasar, atau karena keadaan yang nuntut gue buat selalu bertindak demikian.

1. Sensitif
Banyak banget yang bilang kalo gue ini orangnya selow, tapi sebenernya itu cuma dramaturgi. Kalo lo udah deket sama gue, lo bakal tau kalo sebenernya gue ini super duper sensitif. Gue gak suka ada sesuatu yang berjalan diluar rencana, atau gak sesuai sama keinginan gue. Misal, udah rencana mau main, eh ternyata gagal dengan alesan yang gak masuk akal (mager, ketiduran, bajunya belom digosok, sabun mandi abis, dsb). Gue sih gak kolot, kalo emang alesannya masuk akal ya it's okay, tapi kalo cuma alibi-alibi busuk apalagi abis itu gue tau kalo ternyata dia pergi sama orang lain. Atau ada seseorang yang ngomongin gue padahal dia sendiri gatau gue kayak apa dan kondisi yang sebenernya itu gimana. Itu udah pasti bikin gue mutung dan uring-uringan gak jelas.
Gue udah berusaha ngilangin dan ngurangin sifat ini dengan terlihat selow dimata orang lain. Tapi ya namanya juga sifat. Mungkin di depan orang yang gak terlalu deket, gue bisa aja sok selow, tapi kalo sama orang yang udah deket, pintu kamar bisa dilempar nyampe gunung slamet.

2. Terlalu peduli
Kadang gue suka bingung sama diri sendiri, sebenernya ini termasuk sifat yang baik atau yang buruk dari gue. Kadang, sering banget malahan, gue ngutamain kepentingan orang lain diatas kepentingan gue. Terutama buat orang-orang terdekat gue yang emang gue sayang. Gue gak segan buat nge-back up kerjaan mereka biarppun kerjaan gue sendiri masih keteteran. Gue gak segan buat gak makan demi beliin mereka makan. Gue gak segan buat mbatalin planning buat ngasih waktu gue ke mereka. Awalnya gue kira ini sifat baik karena gue rasa gak semua orang bisa. Tapi lama kelamaan, gue ngerasa kayak orang bego, karena setelah gue pontang panting korbanin semua kepentingan gue, orang-orang yang gue peduliin bahkan gak inget gue pernah berkorban buat mereka. Okelah, gue tulus dan ikhlas kok berkorbannya, tapi kalo sering banget diginiin ya hati siapa yang gak ngenes coba. Yakaaaaaaann
Gue juga sering berusaha buat ngilangin dan ngurangin sifat ini. Kadang gue belaga sok cuek, sok gak terlalu pengen urusan, tapi kadang ujungnya gue gak tega dan berakhir seperti biasanya.

Manusia pasti punya sisi gelap dan sisi terangnya masing-masing. Gak ada manusia yang sempurna meskipun ia selalu mencoba. Yang terpenting adalah, bagaimana membuat terang menerangi gelap, bukan gelap yang menutupi terang. Tuhan menciptakan kita dengan sebaik-baiknya keadaan kita, jadi syukurilah dan maksimalkan apa yang kita punya. Salam Mario Maurer Teguh :p

17. Something You're Looking Forward To This Year

Tahun ini alhamdulillah umur gue udah 20 tahun. Umur yang bisa dibilang sebagai pintu masuk ke dunia kedewasaan. Jadi, secara langsung, mau gak mau, gue kudu udah mulai ngelihat dan menata masa depan. Dimulai dari tahun ini, rencana gue buat satu tahun kedepan itu kira-kira gini:

1. Makin rajin belajar dan dilancarkan segala urusan perkuliahannya. InsyaAllah, tahun ini, tepatnya semester depan, gue udah mule ngambil skripsi. Apa itu skripsi? Makhluk seperti apakah dia? Yaiks, skripsi ini emang selalu jadi momok di kalangan mahasiswa. Maka dari itu, tahun ini gue kudu banget ekstra semangat buat ngerjain skripsinya biar cepet kelar dan awal tahun depan udah bisa jadi sarjana, Aamiin Ya Rabbal Alamin!

2. Memperdalam agama. Gue rasa ini harapan semua muslim yang bukan cuma muslim ktp. Gue pengen makin deket sama Allah, memperbaiki diri dan mempertebal iman, karena sebagai manusia ya gue jelas banyak banget dosanya. Maka dari itu, semoga tahun ini ada kemajuan dalam bidang agama, mungkin bisa jadi ukhti-ukhti xixixi

3. Dapet beasiswa. Ini nih yang lagi diusahain mati-matian. Semoga tahun ini gue dapet beasiswa lagi, biar kalo mau apa-apa bisa pake duit sendiri, biar ngurangin beban orang tua.

4. Diet. Sesuatu yang selalu dimulai besok. Jadi mari skip, kita mulai dietnya besok B)

Ya, kira-kira ini planning buat satu tahun kedepan. Gue bakal berusaha semaksimal mungkin buat ngewujudinnya. Semoga planning gak cuma berakhir sebagai planning, dan jadi angin lalu dengan sebutan wacana, Aamiin.