Rabu, 04 Februari 2015

VALENTINE DAY? PASANGAN ATAU ORANG TUA?

Valentine Day, bagi sebagian orang, kebanyakan remaja usia puber menjelang dewasa, itu hari yang super spesial dan ditunggu-tunggu layaknya lebaran. Kenapa? Apa ada baju baru? Apa ada lontong opor dan sambel goreng ati? Apa ada angpau? Sepertinya bukan. Hari itu, banyak yang memanfaatkannya sebagai hari untuk mengungkapkan rasa sayang, biasanya ke lawan jenis, sambil memberi setangkai mawar-mawaran atau coklat promo di supermarket-supermarket terdekat. Kenapa harus saat Valentine Day? Kenapa harus kepada pasangan?
Valentine Day adalah hari kasih sayang sedunia yang diperinggati tiap tanggal 14 Februari. Di hari itu, bumi terasa berubah warna dari biru-hijau menjadi pink bertabur bunga dan boneka love dimana-mana. Banyak yang menyatakan cinta untuk mendapatkan pujaan hatinya dan mempererat hubungan dengan pasangan, asal jangan jutru di talak. Tapi mirisnya, kebanyakan dan hampir semua orang yang mengungkapkan rasa sayang pada Valentine Day ditujukan hanya ke lawan jenis, bukan orang tua. Apa hanya lawan jenis yang pantas diberi rasa sayang? Seberapa pantas?
Bagi saya yang adalah muslim, Velentine Day tidak ada. Hampir 20 tahun saya menghirup udara di dunia, belum sekalipun ikut merayakannya. Itu pandangan saya, ada yang berbeda? Silahkan, itu hak Anda.  Tapi ada satu hal yang saya setuju, yaitu perihal mengungkapkan rasa sayang kepada orang yang tentunya kita sayang, hanya saja lingkupnya diperbesar dan orang tua diutamakan.
Orang tua bagi saya adalah segala-galanya, setelah Tuhan. Karena mereka mampu memberikan segala-galanya, setelah Tuhan. Dan apakah kita mampu memberikan segala-galanya kepada mereka? Menurut saya, tidak. Kita takkan mampu membalas semua kebaikan orang tua, sekalipun dengan memberinya segenap raga kita. Seperti sebuah lirik lagu masa kecil saya. Bukan, bukan tanpamu butiran debu, namun bagai sang surya menyinari dunia. Jadi utamakanlah orang tua, setelah Tuhan. Memang, sayapun masih kerap menjadi beban, saya belum jadi orang kaya, saya bahkan belum sepenuhnya dewasa. Tapi membahagiakan orang tua bukan perihal memberinya setumpuk uang. Walau tak bisa dipungkiri, uang dapat menjadi salah satu sumber kebahagiaan. Tapi ada sebuah kebahagiaan yang tidak bisa diukur dengan uang, kasih sayang. Hujani orang tua dengan kasih sayang.
Dulu saya selalu menceritakan segala permasalahan kepada orang tua dari yang sangat penting dan mendesak hingga perihal tersandung batu di pinggir jalan, selalu, sekali lagi, selalu. Bagaimana tanggapan orang tua? Mereka selalu mendengakan walau disela kesibukan, walau disela rasa sakit yang mereka sembunyikan, walau disela lelah yang mereka abaikan, hanya untuk mendengarkan segala keluh kesah saya, dan diakhir cerita, aka nada pelukan hangat dan semangat untuk menghadapi kerasnya dunia. Hampir 20 tahun saya berpijak di tanah, saya sadar. Saya tidak bisa selamanya ada di ketiak mereka dan bergelantung di punggung mereka.  Sesederhana tidak menambah beban  pikiran mereka, saya kira itu awal yang bijaksana. Orang tua akan terus bertambah tua, mereka akan memiliki beberapa keterbatasan, tegakah kita merengek kepada mereka? Dari situ, saya belajar untuk berpikir dewasa. Tidak semua masalah harus diceritakan kepada orang tua, terlebih masalah sepele yang sebenarnya bisa kita selesaikan sendiri. Ceritakan kabar-kabar gembira kepada mereka, hujani mereka dengan kasih sayang, dan yang terpenting, jangan hanya pada Valentine Day. Jika Anda masih berpikir Valentine Day ada, jadikanlah setiap hari sebagai Valentine Day, tidak hanya sekali setahun, kemudian dilupakan bagai kenangan bersama mantan.
Meski saya telah berbicara panjang lebar diatas, pasangan juga penting bagi saya. Dia melengkapi hidup saya, mengisi ruang kosong di hati saya. Dia mampu menjadi pelipur lara, menghapus air mata, dan membawa canda tawa. Dia juga segala-galanya, setelah Tuhan dan orang tua. Jadi, mengungkapkan rasa sayang kepada pasangan juga perlu dilakukan, setelah orang tua tentunya. Dan sekali lagi saya tegaskan, jangan hanya pada Valentine Day.
Bagi yang belum memiliki pasangan? Carilah. Temukan dia yang Anda inginkan, yang Anda jadikan teman hidup selamanya, yang Anda rindukan aroma tubuhnya, yang akan menjaga Anda setelah orang tua tiada. Jangan mengejar dan menunggu dia yang tak cinta. Hidup hanya sekali, jangan sia-siakan sedetikpun waktu yang Anda miliki. Jadikan setiap hari sebagai hari kasih sayang. Kepada musuh, teman, orang tua, pasangan, peliharaan, siapapun.
Jadi, apakah Valentine Day perlu dirayakan? Kepada pasangan atau orang tua? Coba tanyakan hati Anda.
Categories:

1 komentar: